BAB 1 "LOVE IS SONG"
Tahun ini adalah tahun ke-2 ku di SMP Negri XX, biasanya di permulaan tahun akan diadakan pemilihan kelas berdasarkan nilai semester lalu yang tertinggi. Dan kelas yang paling kuimpikan adalah 8-1 kelas plus di sekolah ini, meski aku sadar aku nggak akan bisa memasuki kelas yang tergolong plus itu karna biasanya nilai murid yang memasuki kelas itu dengan rata-rata 9. Belum lagi di tahun ini setiap kelasnya diduduki oleh 20 siswa. Yah... Tebakanku memang tak salah, belum bergeser jauh karna aku memasuki kelas 8-2 dan aku cukup bangga akan hasil yang murni dari otakku itu.
Aku memang pemalu saat SMP dan aku juga penuh kepolosan, aku juga tak pernah jalan melihat ke arah depan. Namun, selalu menunduk sehingga membuat orang sekitarku selalu memperhatikanku karna kerendahan yang kumiliki.
"Permisi lah wee..." ucapku ragu
"Apanya kau? Makanya kalo mau jalan tuh nengok ke depan!"
"Udahlah Gi, kasih aja dia jalan."
"Makasih ya Wil"
"Mmm...."
Setelah seminggu masa perkenalan, hari ini kami mulai pembelajaran dan dimulai dengan pembagian kelompok PKN yang di pilih berdasarkan bangku. Kelompokku adalah orang-orang yang berkaitan di hari pertama penentuan kelas kemaren Ogi, Willy dan teman sekelasku saat kelas 7 dulu Ica. Dikelompokk ini lah kisah kami dimulai. Ogi dan Willy selalu membuat kami tertawa tanpa henti dan entah mengapa rasa itu mulai muncul di hatiku. Suka pada Ogi dan dialah orang pertama yang bisa membuatku mengeluarkan perasaan setulus saat ini.
Waktu pun terus berlalu tetapi perasaan itu tetap saja bertumbuh dan aku tak tau bagaimana menghentikannya.
"Bunga!!"
"Ha? Iya? Apa Ica??"
"Melamun ajalah kau gak pernah bisa berubah! Sama aja kayak dulu kelas 1! Ayo sini ke bangkuku ada yang mau aku ceritakan" Dengan semangat paginya, dia pun mulai menarik tanganku untuk duduk di sampingnya
"Apa??"
"Janji ya kau gak akan ceritain ke siapa-siapa? Betul yah??"
"Iya loh Ica, apa? Cepatlah! Bikin orang penasaran aja kau."
"Kayaknya aku mulai jatuh cinta deh.."
"Hah? Sama siapa ca?"
"Dia? Ogi, nggak tau kenapa semenjak kita berempat kelompok bareng rasanya aku mulai sukak gitu sama dia. Diam-diam aja ya bunga jangan kasih tau siapa-siapa. Ingat ini rahasia antar kita. Ehmm udah dulu lah ya aku mau ke kantin, laperr. Kau gak ikutan, cepat yok"
"Hah? E-enggak deh ica aku nggak laper aku ngantuk mau tidur aja deh di kelas selagi belum bel masuk"
"Ouh, okey aku ke bawah dulu deh ya"
"He? I-iya ica"
Ica?? Kenapa? Kenapa harus orang yang sama Ca? Sekarang apa yang harus kubuat Ca, perasaanku semakin dilema. Kau itu temanku Ica tapi apa pilihanku jika itu diantara teman dan orang yang kusukai?
Skip.....
"Ogi?!" panggilku
"Iya saya" seperti biasa sambil tersenyum ceria
"Jadi besok kau......."
"Iya, iya jadi" ucapnya memotong ucapanku
"Iih, ntah apalah kau. Belum siap pun aku ngomong, males lah! Nggak mau aku bicara sama kau lagi"
"Hahaha, iya-iya mau bilang apa tadi sayang?" dia berdiri dan mulai berlutut di hadapanku
"Ntah apalah kau sayang-sayang kepala kau tuh peang! Atas dasar dan hak apa kau manggil aku sayang?"
"Hahaha, iya iya apa Bunga?" kemudian bangkit berdiri
"Besok kau beneran jadi bawa gitarnya?"
"Iya jadi, dan besok aku ada suprise"
"Apa kejutannya??"
"Ada deh"
"Yaudah lah terserah kau"
Rasanya seneng banget bertengkar kecil sama kau kayak gini lah, masa-masa yang kurindukan. Tapi tetap aja ada hal yang menganjal di hatiku, aku nggak bisa tenang karna kau itu cinta pertama temanku dan aku nggak mau melukai hati temanku. Aku tau jelas bagaimana rasanya terluka karna temanmu bisa mendekati orang yang menjadi cinta pertamamu. Karna itulah aku tak mau melukaimu Ica.